Hewan yang dikenal sebagai perumpamaan orang licik ini pada beberapa budaya ternyata memiliki fakta yang menarik untuk disimak.
Terlepas dari perumpamaan tersebut berasal, semua orang pasti setuju jika rubah merah merupakan hewan yang menggemaskan.
Mereka semua hampir sebesar anjing berukuran sedang dengan bulu fluffy berwarna merah sheingga membuat beberapa orang ingin memeliharanya.
Lalu, apakah hewan ini memang bisa dijadikan hewan peliharaan? Tahukah kalian jika hewan ini ternyata memiliki umur pendek di alam liar serta memiliki banyak persamaan dengan kucing?
Nah, untuk kalian yang mungkin tertarik untuk memelihara rubah, di bawah ini kami akan berikan beberapa fakta tentang rubah.
1.Tak Semua Berwarna Merah dan Mirip Kucing
Rubah merah mendapatkan namanya dari warna bulu mereka. Namun, mereka justru lahir dengan warna cokelat atau abu – abu. Warna ini nantinya akan berubah setelah lewat usia satu bulan.
Menurut National Geographic, warna ini juga bisa bervariasi, antara keemasan, cokelat kemerahan, perak, atau bahkan hitam.
Anak rubah merah juga bisa memiliki warna yang berbeda dengan saudara atau orangtuanya. Namun tentu saja, merah merupakan warna yang paling umum dimiliki oleh rubah merah.
Di beberapa wilayah Amerika Serikat, rubah merah legal untuk dijadikan hewan peliharaan eksotis, termasuk rubah fennec, rubah silver, dan ribah Arktik.
Kalian boleh merawat rubah merah di beberapa negara bagian tertentu sebagai hewan peliharaan selama kalian bisa bertanggung jawab.
Walau menggemaskan, rubah merah juga bisa berbahaya karena belum termasuk hewan yang telah dijinakkan seperti anjing atau kucing. Mereka juga terkenal bau dan memiliki gigitan yang berbahaya.
Rubah merah juga ternyata memiliki banyak kesamaan dengan kucing. Pertama, mereka memiliki bentuk pupil mata yang sama, yaitu vertikal memanjang.
Ini memudahkan mereka untuk melihat dalam gelap. Bila disoroti dengan senter dalam gelap, mata mereka akan bersinar atau terlihat menyala.
Kedua, baik rubah merah atau kucing, mereka bisa menarik cakarnya ke dalam supaya tidak mudah tumpul.
Ketiga, mereka sama-sama mengikuti mangsanya diam-diam dengan penuh kesabaran, lalu menerkam di saat yang tepat.
Ini cukup menarik mengingat rubah merah masuk dalam keluarga biologi canidae (jenis anjing), tapi memiliki persamaan dengan kucing yang berada pada keluarga felidae.
2.Ahli Beradaptasi dan Orangtua Yang Baik
Walaupun memiliki umur pendek, namun spesies rubah merah tak terancam kepunahannya. Karena, menurut National Geographic, rubah merah bisa melahirkan antara 2 – 12 ekor anak dalam sekali waktu.
Walaupun seringkali diburu oleh manusia untuk olahraga, diambil bulunya karena mengancam ternak, serta merupakan hewan pembawa penyakit seperti rabies, namun rubah merah memiliki kemampuan adaptasi yang baik di habitatnya maupun di lingkungan manusia.
Berbeda dengan serigala, rubah merah juga bukanlah hewan kawanan. Mereka suka hidup sendiri – sendiri.
Walaupun kadang – kadang berkelompok untk berburu. Saat musim kawin, pejantan akan hidup bersama betina selama masa kawin, kehamilan, hingga membesarkan anak – anak.
Pejantan akan memberikan dukungan dnegan membawakan makanan dan ikut membesarkan anak – anak mereka sampai para anak cukup besar untuk hidup sendiri.
Itulah beberapa fakta mengenai hewan rubah. Semoga artikel ini dapat begruna dan bermanfaat terutama bagi kalian yang ingin tahu lebih banyak mengenai fakta hewan rubah yang terlihat ganas dan galak padahal banyak dipelihara.
Komentar Terbaru